Rabu, 08 Desember 2010
SEDANG CEMASKAH SI MUNGIL ?
Setiap kali terlahir bakal manusia baru ke muka bumi ini, ada kegembiraan, sekaligus kecemasan dalam hatiku. Mungkin cemas yang kurasa, juga sedang dirasa oleh si mungil, bayi yang baru pertama kalinya menghirup udara dunia fana....aku seakan menangkap kerasnya suara tangis yang keluar dari mulutnya yang mungil tanpa dosa sebagai ungkapan rasa cemas, secemas yang kurasa. Aku merasa seakan si mungil sedang cemas dan takut pada amanah Tuhan yang secara otomatis telah dibebankan padanya, seiring kehadirannya di muka bumi ini. Mungkinkah saat itu si jabang bayi memiliki pertanyaan yang sama denganku ?? Akankah ia mendapat orang tua, ibu dan bapak yang beriman, sehingga mampu mendidiknya menjadi insan beriman yang takut dan tunduk padaNya? ? Akankah kedua orang tuanya melimpahkan kasih sayang padanya, dengan tidak hanya mengejar materi duniawi, tapi ibu yang banyak mendampinginya dan bapak yang penuh perhatian padanya ? Akankah Tuhan selalu menjaganya dengan petunjuk dan perlindunganNya? Akankah ia mampu mengemban amanah Tuhan yang telah dipikulkan kepadanya ?Akankah ia sanggup menghadapi kerasnya hidup ? Akankah ia mampu memperoleh kemuliaan serta kemudahan hidup di dunia ? Akankah ia mampu menyelesaikan masalah-masalah yang akan di hadapinya di dunia dengan baik dan berakhir baik pula ?Akankah selamat hidupnya di dunia ? Akankah selamat di akherat ?Akankah hidupnya selamat dunia... sekaligus akherat ? Akankah.... ah.... Sayang... tidak semua menangkap kecemasan si mungil, mereka hanya sibuk dengan kegembiraannya, tanpa mempersiapkan hal yang lebih dibutuhkan si calon pengemban amanah di muka bumi....padahal bayi mungil tanpa daya, tak mengerti apapun yang ada di dunia barunya, bagaimana kehidupan yang akan dihadapinya nantinya, dan apa yang akan terjadi padanya.... sangat tergantung oleh mereka-mereka yang terlebih dahulu terlahir kedunia, terutama orang-orang terdekatnya.... orang tua....keluarga....ditangan merekalah nasib si mungil dipertaruhkan. Mereka memiliki pengaruh luar biasa besar pada masa depan si jabang bayi. Mereka dapat menjadi pihak yang menyelamatkan masa depan si jabang bayi, namun ironisnya... mereka pula yang dapat menjadi penyebab celakanya si calon manusia yang terlahir tanpa dosa....
Seluruh bayi yang terlahir di muka bumi.... adalah roh-roh tanpa dosa yang tidak seharusnya ikut menderita, karena kebodohan atau perbuatan pendahulunya yang bergelimang dosa ...seharusnya tidak boleh satu nyawapun yang telah terlahir ke dunia ini hanya terlahir untuk menanggung kerugian karena orang tua dan orang-orang terdekatnya yang tidak memberikan pendidikan serta kasih sayang yang benar pada si bakal manusia, serta lingkungan sekitar yang mendukung perkembangan jiwanya.
"Bismillahirachmanirrahiim..." Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan penyayang, Saatnya untuk mulai menebar dan menjalin kasih sayang antar sesama, sebagai satu cucu dari Adam dan Hawa, serta sebagai sesama manusia yang sama-sama dapat merasakan senang-susah, indah-suram, sehat-sakit.... Mari kita tingkatkan kepedulian pada nasib dan masa depan anak-anak kita dengan pendidikan yang benar dan menciptakan suasana indah yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis mereka... agar mereka tumbuh sehat jiwa dan raganya, sebagai bekal untuk meraih keselamatan dunia-akherat.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar