Sabtu, 27 November 2010

AKU BAHAGIA KARENA PERCAYA DAN TAKUT PADANYA


Semua solusi persoalan hidup, dapat kita selesaikan dengan mendekatkan diri dan berkomunikasi pada Tuhan. Jika kita benar-benar percaya pada Tuhan, kenapa ketika memiliki masalah ada yang lari ke narkoba ? kenapa ketika setan menggoda dengan nafsu syahwat harus berzina ? kenapa ketika kelaparan harus mencuri ? bahkan kenapa perut sudah kenyang dengan makanan enak, sejahtera, berkecukupan… menjadi pegawai pegawai atau pejabat pemerintah… masih korupsi atau memeras rakyat juga? Astagfirullah… tidaklah mungkin itu semua akan terjadi jika umat Islam yang mengaku percaya pada Allah… benar-benar meyakiniNya tanpa keragu-raguan sedikitpun. Sekecil apapun pertanyaan dan do’a kita pasti dijawabnya, kalau kita melakukannya dengan penuh keyakinan.  
Masih terlalu banyak pengalamanku merasakan dan membuktikan kedekatan Allah pada hambanya. Aku telah terbiasa berbicara serta memohon pertolongan padaNya, sehingga sekecil apapun kejadian, bagiku bisa menjadi sebuah keajaiban. Aku tidak terlalu banyak menggunakan logika manusia, aku lebih memakai akal sehat. Akal sehat adalah akal yang sesuai dengan firman Allah dan RasulNya. Sedangkan logika manusia lebih banyak menggunakan itung-itungan teori. Aku bahkan tidak banyak menggunakan matematika ataupun akuntansi untuk menghitung pemasukan serta pengeluaran belanja tiap bulan. Aku hanya menggunakan akal sehat. Allah berfirman, akan melipat gandakan uang yang kita sedekahkan. Dan aku percaya hal tersebut. Walau uang yang ada dalam dompetku hampir ludes, tapi aku tidak pernah takut untuk membelanjakannya sesuai kebutuhan, bahkan untuk beramal. Aku percaya Allah Maha Kaya, sehingga akan selalu memenuhi kebutuhan kita jika kita mohon padNya dan menggunakannya rejeki tersebut dengan cara benar. Dan dengan bersedekah, aku percaya bahwa Allah justru akan menggantikan rejeki yang telah kita keluarkan dengan yang lebih banyak. Kalau aku menggunakan itung-itungan matematika, aku pasti tidak akan berani mengeluarkan sedekah, karena kalau uang dalam dompetku tinggal 15 ribu misalnya, dan harus kusedekahkan 10 ribu, itu tandanya aku hanya akan memiliki uang tinggal 5 ribu, artinya uangku benar-benar hampir habis dan aku tidak dapat berkutik untuk melakukan apapun, dan ketika ada sesuatu yang memaksaku untuk akhirnya menggunakan uang sisa 5 ribu, berarti aku akan mati kelaparan… nah… hitungan matematika untuk hal ini tidak berlaku bagiku. Aku tidak pernah menghitung-hitung uangku karena takut kurang ini…tidak bisa itu…, karena aku lebih mempercayai keajaiban Tuhan. Akan tetapi dalam Al Qur’an juga dijelaskan tentang cara bersedekah, yaitu jangan terlalu banyak dan jangan pula terlalu pelit. Tentunya kita dapat mengukurnya sesuai ketentuan, dan akan lebih baik jika kita sedikit melebihkannya. Agar tidak ada uang haram yang masuk dalam kehidupan serta mengalir dalam tubuh kita.
Namun walau setiap do’a dan pertanyaanku selalu mendapat jawaban, baik itu secara langsung maupun tertunda, ada satu do’aku yang hingga aku menuliskan kisah ini, sudah berjalan18 tahun,  belum juga di jawab sepenuhnya oleh Allah swt. Akan tetapi aku tetap berkeyakinan, aku sudah memohon, suatu saat nanti pasti Allah akan mengabulkannya. Apakah aku akan menjadi ingkar hanya gara-gara satu pertanyaan, sedang Allah telah menjawab dan mengabulkan seluruh do’a dan pertanyaanku ? konon do’a Nabi Musa agar Allah segera menghancurkan kekuasaan Fir’aun, baru dikabulkan olehNya setelah kurun waktu 40 tahun. Begitu juga do’a Nabi Ayub yang baru dikabulkan setelah beliau menjalani ujian berat yang cukup lama. Nah… untuk menunjukkan keimanan pada Allah swt, kita tidak boleh manja…
Aku merasa terlambat mengenal agamaku sendiri secara keseluruhan. Hal tersebut terjadi karena aku tidak mendapat pendidikan agama secara urut dan runtut dalam pendidikan formal yang aku jalani. Walau agak ‘eman’, aku masih bersyukur pada Allah yang telah menunjukkan aku jalan hidup yang lebih sesuai dengan tuntunanNya serta RasulNya, lewat masalah-masalah yang kuhadapi, dan petunjuk-petunjukNya untuk menyelesaikan dan menghadapi masalah tersebut sesuai tuntuan Islam. Itulah yang membuatku berharap agar bayi-bayi yang terlahir di muka bumi ini, mulai dini harus segera mendapat didikan agama agama secara urut dan runtut, sehingga banyak nyawa yang terlahir di muka bumi ini bisa kita selamatkan hidupnya dunia akherat.
Aku sering mendo’akan anak-anakku hingga sampai keturunanku kelak. Sedang aku berpikir, bahwa aku tidak akan mengenal keturunanku yang semakin jauh dan semakin jauh, tapi aku sangat ingin mereka mendapat kebahagiaan dan keselamatan dunia akherat. Kalau aku tidak mengenal mereka sedang aku peduli… ini sama artinya… aku juga tidak mengenal semua bayi yang terlahir di muka bumi ini… ini sama artinya pula, bahwa semua bayi yang terlahir di dunia ini, adalah anak-anak kita. Maka perhatikanlah nasib mereka agar mereka semua mendapatkan jalan menuju kebahagiaan dan keselamatan dunia akherat. Keresahan, kerusakan moral serta ketidak adilan di negeri ini, hanya bisa di selesaikan dengan agama… agama dan… agama…
Mari kita perjuangkan kebenaran dan ketidak adilan di negeri ini, minimal dengan mendekatkan diri dan berdo’a padaNya, salah satunya dengan mengamalkan tuntunan dariNya yang terdapat dalam Surat Al Israa’ ayat 79, 80 dan 81 …
‘Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.’
‘Dan katakanlah (berdo’alah) : “Ya Tuhanku masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.”
‘dan katakanlah (berdo’alah): “ Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.’


Tidak ada komentar:

Posting Komentar