Sabtu, 27 November 2010

MENAHAN ANAK BELAJAR MENGAJI



       Pada suatu hari, kedua anakku yang biasanya sore hari mengaji di salah satu masjid, mengeluh padaku tidak mau mengaji karena ada anak-anak nakal yang suka mengganggu mereka. Aku kasihan pada mereka dan mengabulkan keinginan mereka untuk tidak pergi belajar membaca Al Qur’an. Suamiku bersikeras tetap ingin mengajak anak-anakku untuk berangkat. Namun aku marah dan menahan mereka pergi karena aku tidak tega kalau anak-anak nakal itu berbuat kasar pada anak-anakku. Aku adalah orang yang paling takut , ngeri dan marah dengan tindak kekerasan. Jangankan kekerasan yang dilakukan terhadap orang yang tidak berdaya, melihat orang beradu kekuatan, seperti tinju atau semacamnya saja, padahal atas kemauan sendiri, aku tidak sampai hati melihatnya apalagi kalau kekerasan dilakukan pada anak-anak
       Setelah suamiku akhirnya menurut padaku, aku mengajak anak-anakku untuk siang itu tidur saja, biar hati mereka rileks setelah paginya sekolah. Akhirnya ketiga anakku mau menuruti perintahku untuk tidur siang. Saat itu anak pertamaku masih TK besar, kalau aku tidak salah, dan adiknya yang kedua TK kecil. Ketika ketiga anakku sudah tidur, akupun ikut tertidur…
       Pada saat tidur itulah, aku bermimpi. Aku melihat langit merah membara. Kemudian langit tersebut tiba-tiba menganga dengan merah bara api… tersentak aku bangun… “ya… Allah… apakah Engkau marah, karena hamba membiarkan anak-anak hamba tidak belajar membaca Al Qur’an ?”. Akhirnya aku kemudian memutuskan untuk mengajari sendiri anak-anakku belajar Al-Qur’an, sebagai pertanggung jawabanku kepada Allah atas perbuatanku melarang anak-anakku pergi ngaji. Mereka kemudian bersekolah di MIN, jadi aku mengajari mereka lebih cepat sampai Al-Qur’an daripada pelajaran membaca yang diajarkan di sekolah. Akan tetapi aku tetap membutuhkan anak-anak belajar lagi lebih awal di sekolah, agar bacaan Al Qur’an mereka menjadi lebih baik, karena diajar mereka yang lebih ahli di bidangnya. Untuk melanggengkan ibadah mereka yang sudah dapat membaca Al Qur’an, aku berusaha melatih mereka membiasakan diri membaca Al Qur’an beberapa ayat, setelah selesai shalat maghrib…aku berencana setelah mereka tuntas membaca Al Qur’an dengan huruf dan bahasa Arab, mereka harus mengulang dari awal dengan sekalian membaca terjemah dan tafsirnya. Untuk selanjutnya bacaan tersebut harus terus diulang, agar kita umat manusia tidak lupa dan lalai akan perintah dan laranganNya…
                                                                          ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar