Pada suatu hari aku bermimpi. Dalam mimpi tersebut aku seperti berada di suatu tempat yang gelap. Kemudian aku merasa dituntun untuk berjalan kesuatu tempat. Ternyata aku dibawa pada rumah salah seorang kerabatku yang telah meninggal dunia lebih dari seratus hari. Aku melihat rumah yang biasa di tempatinya amat gelap, dengan banyak suara anak dan cucu di dalamnya. Kemudian aku melihat kubur beliau, seakan berada di samping rumah tersebut, tampak sepi , tandus dan gelap.
Keluarga kerabatku tersebut, telah mengirim do’a kepada orang tuanya yang telah meninggal dunia dengan cara kirim do’a (berupa do’a bersama disertai banca’an) 3 hari, 7 hari, selama 7 hari tersebut, selalu ada pembacaan surat-surat al Qur’an bersama-sama tiap malamnya, 40 hari, selama 40 hari, tiap malam jum’at juga ada acara baca Al Qur’an bersama, bahkan 100 hari. Entah apa yang terjadi, sehingga setelah lewat 100 hari aku bermimpi melihat rumah yang terdapat keluarga yang ditinggalkan dan kuburnya dalam keadaan sangat gelap. Apakah keluarganya kemudian tidak meneruskan untuk mendo’akan beliau sendiri setelah itu ? apakah selama 100 hari tersebut hanya mengandalkan orang lain yang mendo’akan, sehingga do’a tersebut tidak sampai niat benar-benar dalam hati ? walahu’alam… yang pasti, aku tidak enak untuk menyampaikan mimpiku pada mereka, karena mungkin hanya akan membuat ketersinggungan.
Akhirnya, karena aku yang bermimpi demikian, mungkin kerabatku yang sudah meninggal tersebut termasuk orang baik, sehingga Allah mengutusku untuk mendo’akannya, maka akhirnya aku ikut mendo’akannya setiap maghrib dan setelah shalat subuh, setelah aku mendo’akan bapak ibuk dan kerabat lain yang sudah meninggal…
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar